Sebenarnya ini materi kultum ana di kampus. hehe, tapi tidak ada salahnya kan ana berbagi ilmu di sini 🙂
Kenapa menuntut ilmu itu penting ? kenapa menuntut ilmu itu urgen ?
Karena dengan ilmu kita bisa bisa tahu mana yang seharusnya dilakukan, mana yang seharusnya tidak dilakukan. Dengan ilmu kita bisa menggapai cita, dengan ilmu kita bisa mengetahui cara yang tepat untuk bertindak.
Bahkan dalam beribadah kepada Allah pun kita butuh ilmu, sholat, wudhu, haji dan ibadah2 yg lain, kita butuh ilmu, Allah tidak boleh diibadahi dengan kebodohan.
Semakin banyak ilmu yang kita dapat, semakin rendah hati lah kita.
Kebanyakan dari kita, hanya mementingkan ilmu-ilmu di sekolah, dikampus, padahal sebenarnya, ilmu agama jauh lebih penting. Karena ilmu agamalah yang mengajarkan bagaimana kita hidup, bagaimana seharusnya kita bersikap, karena ilmu agamalah yang orientasinya bersifat ukhrowah, dan sesungguhnya memang akhirat lah yang menjadi tujuan utama kita hidup di dunia ini. tapi bukan berarti ilmu matematika, ekonomi, dll itu tidak penting.
Disebutkan dalam sahih Muslim, dari hadits Abu Hurairah Radhiallahu anha, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فيه عِلْمًا سَهَّلَ الله له بِهِ طَرِيقًا إلى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk mendapatkan ilmu, maka Allah memudahkan baginya jalan menuju surga.”(HR.Muslim:2699)
Hadits ini menerangkan bahwa seorang yang keluar untuk menuntut ilmu, akan menjadi sebab masuknya seorang hamba ke dalam surga. Mengapa demikian? Ya, tatkala seorang muslim mempelajari agamanya dengan penuh keikhlasan, maka dia akan dimudahkan untuk memahami mana yang baik dan mana yang buruk, antara yang halal dan yang haram, yang haq dan yang batil, lalu dia berusaha mengamalkan apa yang telah ia ketahui dari ilmu tersebut, sehingga ia menggabungkan antara ilmu dan amal dengan keikhlasan dan mengikuti bimbingan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam , maka dia menjadi seorang hamba yang diridhai-Nya, dan tiada balasan dari Allah Ta’ala bagi hamba yang diridhai-Nya melainkan surga.
Banyak kaum muslimin yang beranggapan bahwa menuntut ilmu agama itu hanya tugas para santri yang duduk di pondok-pondok pesantren. Tentu ini merupakan persepsi yang salah, sebab setiap muslim telah diwajibkan untuk mempelajarinya, sebagaimana yang telah kita sebutkan dari hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.
“Setiap aku mendapat ilmu baru, semakin pula aku tahu akan kebodohanku.” (Imam Asy-Syafi’i)
Hadits ini menjelaskan bahwa balasan yang Allah berikan kepada hambanya setimpal dengan usaha yang telah dia lakukan, sebagaimana dia menempuh jalan untuk mencari kehidupan hatinya dan keselamatan dirinya dari kebinasaan, maka Allah menjadikannya menempuh jalan yang ingin diraihnya tersebut.
Ilmu bukan untuk kesombongan semata, tapi justru seharusnya ilmu lah yang membuat kita semakin rendah hati. Karena ilmu itu sangat luas, bahkan mungkin hampir tak terbatas. Semakin banyak kita mempelajarinya, semakin terlihatlah kekurangan kita, ketidaktahuan kita.
Astagfirullah..
banyak yang tinggi ilmunya.. pendek akalnya..
banyak yang tinggi ilmunya.. merasa sombong..
dan lebih parahnya banyak yang tinggi ilmunya.. tpi ia tdak mencari ilmua agama, sehingga ketika ia tersentuh ilmu agama dan tdak sesuai dngan ilmu yang ia banggakan ia malah menolak,, bahkan ia menglok2nya.. Naudzubillah…
hendaklah kita banyak bermuhasabah diri.. apakah ilmu yang kita pelajari kan berguna diakhirat kelak.. atau bahkan melalaikanmu dari mengingat Allah..
ilmu – pengAmalan = nol
Rasulullah SAW bersabda : “Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu.”
(HR. Ath-Thabrani)
Allah memberikan kemuliaan kepada orang-orang yang berilmu dengan memberikan berbagai keutamaan kepada mereka seperti yang tercantum dalam:
1. “Sebaik-baik umatku adalah ulama dan sebaik-baik ulama adalah yang berkasih sayang. Ingatlah bahwa sesungguhnya Allah akan mengampuni orang alim sebanyak 40 dosa dan setelah itu Allah mengampuni 1 dosa orang bodoh.”
2. “Dan ingatlah orang alim yang rahim (kasih sayang) akan datang pada hari kiamat dengan bercahaya dan akan menerangi antara barat dan timur seperti terangnya bulan purnama.”
3. “Allah akan tetap menolong hamba-Nya selama hamba-Nya mau menolong saudaranya. Dan barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu pasti Allah memudahkan baginya jalan untuk ke syurga. Dan apabila berkumpul suatu kaum di suatu rumah dari rumah-rumah Allah (mesjid) dengan membaca Al-Qur`an dan mempelajarinya sesama mereka maka niscaya turun atas mereka ketentraman dan mereka diliputi rahmat dan dikelilingi para malaikat dan Allah menyebutnya dalam golongan yang adapada-Nya. Dan barangsiapa yang lambat amalnya maka tidak akan dipercepat diangkat derajatnya.”
4. “Barangsiapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke syurga” (HR. Muslim).
5. “Barangsiapa memberikan petunjuk kebaikan maka baginya akan mendapatkan ganjaran seperti ganjaran yang diterima oleh orang yang mengikutinya dan tidak berkurang sedikit pun hal itu dari ganjaran orang tersebut.” (HR. Muslim).
6. “Jika anak Adam telah meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali 3 hal:
1) Ilmu yang bermanfaat
2) Sedekah jariyah
3) Anak Shaleh yang mendoakan kedua orang tuanya” (HR. Muslim).
7. “Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah untuk diberi kebaikan maka orang itu lalu memperdalam agama Islam” (HR. Bukhari-Muslim).